Pengertian
Atelektasis adalah pengembangan paru-paru yang tidak
sempurna, dibagi dalam 2 bentuk :
1.
Atelektasis bawaan : sejak
lahir paru-paru tidak dapat berkembang dengan baik, paru-paru tampak padat,
kempis tidak berisi udara.
·
Atelaktasis obstruksi : yang
disebabkan oleh obstruksi total pada jalan nafas dapat mulai larink sampai
bronchiolus
terkecil, faktor lain yang penting adalah melemahnya gerakan nafas
(otot,sela iga, diagfragma).
Keadaan ini ditemukan pada : Asma bronchiale, bronchitis cronik,
bronchiektasis, aspirasi benda asing, keadaan pasca bedah, aspirasi beku darah
(operasi rongga mulut), neoplasma bronchus.
·
Atelektasis kompresi : yang
disebabkan oleh tekanan pada paru-paru dari luar :
tekanan dapat berupa :
·
Menyeluruh ,(complet) bila
tekanan besar dan merata (hydrotorax, hemotorax, empiyema, pnemotorax atau
peninggian difragma) biasanya terjadi di bagian basal.
·
Sebagian (parsial) bila tekanan
hanya sebagian (tekanan oleh tumor, jantung yang membesar)
TANDA
& GEJALA
Keluhan dapat bermacam-macam atau malah
tanpa keluhan, yang terbanyak adalah :
1.
Demam : subfebril, febril (
40-41derajat C) hilang timbul.
2.
Batuk : terjadi karena adanya
iritasi pada bronkus, batuk ini untuk membuang /mengeluarkan produksi radang,
dimulai dari batuk kering sampai batuk purulenta (menghasilkan sputum)
3.
Sesak nafas : bila sudah lanjut
dimana infiltrasi radang sampai setengah paru.
4.
Nyeri dada : ini jarang
ditemukan, nyeri timbul bila infiltrasi radang sampai ke pleura sehingga
menimbulkan pleuritis.
5.
Malaise : ditemukan beripa
anorexia, nafsu makan menurun, BB menurun, sakir kepala, nyeri otot, keringat
diwaktu malam hari
Pada Atelektasis terdapat gejala
manifestasi klinik yt: Sianosis, Sesak nafas, Kolaps. Bagian dada pasien tidak
bergerak pada saat bernafas dan jantung terdorong kesisi yang sakit. Pada Foto
Torax tampak pada sisi yang sakit bayangan hitam dan diagfragma menonjol
keatas.
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK:
Pemeriksaan
fisik :
·
Pada tahap dini sulit
diketahui.
·
Ronchi basah, kasar dan
nyaring.
·
Hipersonor/timpani bila
terdapat kavitas yang cukup dan pada auskultasi memberi suara umforik.
·
Atropi dan retraksi interkostal
pada keadaan lanjut dan fibrosis.
·
Bila mengenai Pleura terjadi
efusi pleura (perkusi memberikan suara pekak)
Pemeriksaan
Radiologi :
·
Pada tahap dini tampak gambaran
bercak-bercak seperti awan dengan batas tidak jelas.
·
Pada kavitas bayangan berupa
cincin.
·
Pada Kalsifikasi tampak
bayangan bercak-bercak padat dengan densitas tinggi
Bronchografi : merupakan pemeriksaan khusus untuk melihat kerusakan bronchus
atau kerusakan paru karena TB.
Laboratorium :
·
Darah : leukosit meninggi, LED
meningkat
·
Sputum : pada kultur ditemukan
BTA
·
Test Tuberkulin : Mantoux test
(indurasi lebih dari 10-15 mm)
PENATALAKSANAAN
:
·
Penyuluhan
·
Pencegahan
·
Pemberian obat-obatan :
1.
OAT (obat anti tuberkulosa) :
2.
Bronchodilatator
3.
Expektoran
4.
OBH
5.
Vitamin
·
Fisioterapi dan rehabilitasi
·
Konsultasi secara teratur
PENGKAJIAN
KEPERAWATAN
a. Pola aktifitas dan istirahat :
Fatique,
Aktivitas berat timbul sesak (nafas pendek), Sulit tidur, Berkeringat pada
malam hari
b. Pola Nutrisi :
Anorexia, Mual,
tidak enak diperut, BB menurun
c. Respirasi :
Batuk produktif
(pada tahap lanjut), sesak nafas, Nyeri dada.
d. Riwayat Keluarga :
Biasanya
keluarga penderita ada yang mempunyai kesulitan yang sama (penyakit yang sama)
e. Riwayat lingkungan :
Lingkungan
kurang sehat (polusi, limbah), pemukiman padat, ventilasi rumah yang kurang,
jumlah anggauta keluarga yang banyak.
f. Aspek Psikososial :
·
Merasa dikucilkan
·
Tidak dapat berkomunikasi
dengan bebas, menarik diri.
·
Biasanya pada keluarga yang kurang
mampu.
·
Masalah berhubungan dengan
kondisi ekonomi, untuk sembuh perlu waktu yang lama dan biaya yang bayak.
·
Masalah tentang masa
depan/pekerjaan pasien.
·
Tidak bersemangat, putus
harapan.
g. Riwayat Penyakit sebelumnya :
·
Pernah sakit batuk yang lama
dan tidak sembuh sembuh.
·
Pernah berobat, tetapi tidak
sembuh.
·
Pernah berobat tetapi tidak
teratur (drop out).
DIAGNOSA
PERAWATAN YANG MUNGKIN TIMBUL :
1.
Gangguan pertukaran gas
sehubungan dengan adanya faktor resiko :
·
Berkurangnya keefektifan
permukaan paru, atelektasis.
·
Kerusakan membran alveolar
kapiler.
·
Sekret yang kental
·
Edema Bronchial.
2.
Potensial infeksi dan
penyebaran infeksi sehubungan dengan :
·
Daya tahan tubuh menurun,
fungsi silia menurun, sekret yang menetap.
·
Kerusakan jaringan akibat
infeksi yang menyebar.
·
Daya tahan/ resistensi terhadap
infeksi rendah
·
Malnutrisi
·
Terkontaminasi oleh lingkungan.
·
Kurang pengetahuan tentang
infeksi kuman.
3.
Gangguan kebutuhan nutrisi
sehubungan dengan:
Kelelahan, batuk yang sering, adanya produksi sputum, dyspnoe,
anorexia, penurunan finansial /biaya.
4.
Pembersihan jalan nafas yang
tidak efektif sehubungan dengan :
Sekresi yang kental, lengket dan berdarah, lelah dan usaha batuk
yang kurang, Edema trachea/larink.
5.
Kurangnya pengetahuan
(kebutuhan Hygiene), tentang kondisi, pengobatan, pencegahan, sehubungan dengan
:
Tidak ada yang menerangkan, interpretasi yang salah, terbatas
pengetahuan/kognisi, tidak akurat, tidak lengkap imformasi yang didapat.
DAFTAR
PUSTAKA :
1.
Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam,
Jilid I, Edisi Kedua, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 1987.
2.
Donna D, Marilyn. V, Medical
Sugical Nursing, WB Sounders, Philadelpia 1991.
3.
Doenges E Marilynn, F.A Davis
Company Philadelphia Edition 3 , 1989
Tidak ada komentar:
Posting Komentar